A. BISNIS KECIL
Bisnis
kecil diartikan sebagai bisnis
yang dimiliki dan dikelola oleh orang setempat, sering kali dengan beberapa
orang pegawai disuatu tempat. Menurut definisi
pemerintah A.S., bisnis kecil adalah bisnis yang mempunyai pegawai kurang dari
500 orang. Bisnis kecil mudah terabaikan kalau kita berpikir mengenai dunia
organisasi dan manajemen. Kita tidak sendirian kalau nama-nama organisasi besar
sperti IBM, Exxon, dan MTV yang menunjukkan bisnis kecil dengan pertumbuhan
paling cepat di Amerika Serikat. Bisnis kecil adalah awal dari semuanya.
Menurut analisis Dun dan Bradstreet mengenai dua juta bisnis yang didirikan pada tahun 1991,
20% dijalankan oleh Satu atau dua orang, kenaikan signifikan dari pola di masa
lalu. Seperti yang diamati Bruce
Kirchhoff, mantan ahli ekonomi terkemuka dari small business administration : “Pergeseran besar-besaran
ke arah bekerja sendiri sedang terjadi.”
Sebagian dari pertumbuhan ini didorong oleh orang yang memperhatikan perampingan
organisasi besar.
B. ARTI KEWIRAUSAHAAN
Kebiasaan menggunakan ide dan
menciptakan organisasi untuk mengembangkan ide tadi dikenal dengan
kewirausahaan. Fungsi yang spesifik untuk wirausahawan adalah kemamapuan
mengambil faktor-faktor produksi- lahan, tenaga, tenaga kerja, dan modal dan
menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari
peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.
Kewirausahaan versus
manajemen
Kewirausahaan berbeda dari manajemen. Paul H. Wilken menjelaskan bahwa
kewirausahaan mencakup upaya mengawali perubahan dalam produksi, sedangkan
manajemen mencakup koordinasi proses produksi yang sudah berjalan. Yang
menyatakan : “Kewirausahaan adalah fenomena yang terputus-putus, muncul untuk
mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul
lagi untuk mengawlai perubahan yang lain.”
C. PERLUNYA KEWIRAUSAHAAN
Mengapa perlunya kewirausahaan? Karena dapat memberikan
keuntungan bagi masyarakat. Banyak perusahaan baru bermunculan yang berawal
dari bisnis kecil dan berkembang pesat. Selain itu, fungsi wirausahawan
mengorganisasikan sumber daya produktif baru untuk memperluas pasokan.
Manfaat kewirausahaaan
Kewirausahaan mempunyai paling sedikit
4 manfaat sosial. Kewirausahaan memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
produktifitas, menciptakan teknologi, produk, dan jasa baru serta mengubah dan
meremajkan persaingan pasar.
D. WIRAUSAHAWAN
Karena wirausahawan mempunyaipotensi
untuk memberikan kontribusi yang banyak kepada masyarakat, para peneliti
mencoba menganalisis kepribadian, keterampilan, dan sikap mereka, di samping
kondisi yang memperkuat perkembangan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa
faktor-faktor psikologi dan sosiologi merupakan karakteristik dari
wirausahawan.
1. Faktor-faktor psikologi wirausahawan
Menurut Thomas Begley dan David P.Boyd, ada lima
dimensiyang membedakan, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk berprestasi.
Wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk berprestasi, dalam konsep McClelland, yang tinggi.
2.
Letak kendali. Ini adalah ide bahwa individu
mengendalikan hidup mereka sendiri bukan keberuntungan atau nasib. Wiausahawan
dan manajer suka berpikir mereka menarik tali mereka sendiri.
3.
Toleransi terhadap risiko.
Wirausahawan yang bersedia mengambil resiko yang sedang tampaknya memperoleh
hasil yang lebih besar dalam aset dari pada wrausahawan yang tidak mau
mengambil resiko atau mengambil resiko besar.
4.
Toleransi terhadp keragu-raguan.
Sampai batas tertentu, setiap manajer memerlukan ini, karena banyak keputusan
harus dibuat dengan informasi yang tidak lengkap atau jelas. Tapi wiraushawan
lebih banyak menghadapi keragu-raguan, karena mereka melakukan sesuatu untuk
pertama kalinya, belum pernah ada orang lain yang melakukannya, dan karena
mereka mempertaruhkan mata pencahariannya.
5.
Tingkah laku tipe A. Ini mengacu
pada dorongan untuk melakukan lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikt dan
bila perlu walaupun ditentang orang lain. Pendiri dan manajer bisnis kecil yang
mempunyai tingkah laku tipe A cenderung lbih banyak dari pada eksekutif yang
lain.
Wirausahawan
memerlukan rasa percaya diri, daya dorong, optimisme, dan semangat untuk
meluncurkan dan mengoperasikan bisnis, tanpa kepastian gaji yang tetap.
Kadang-kadang, wirausahawan memutuskan untuk meluncurkan usaha baru karena
mereka tidak dapat mengingkari impian mereka, visi mereka dan mereka bersedia
mengambil resiko keamanan untuk memperoleh keuntungan finansial. Dalam kasus
lain, mereka dipaksa oleh keadaan di luar kendali, seperti pengurangan jumlah
karyawan, atau frustasi oleh keterbatasan kesempatan untuk maju, atau di dorong
oleh kebutuhan untuk mengkoordinasikan sasaran pribadi dan profesional.
Menghadapi keadaan ini, banyak orang yang menemukan dorongan dan rasa percaya
diri untuk mengendalikan sendiri nasib profesional mereka.
2. Faktor-faktor Sosiologi
wirausahaan
3. Hambatan Terhadap Kewirausahaan
Mengapa wirausahawan gagal? Alasan paling
umum menurut Karl Vesper, adalah
“kekurangan konsep yang layak.” Masalah umum yang lain adalah kurangnya
pengetahuan pasar, kurang menarik orang dengan informasi terbaik. Sejumlah
wirausahawan gagal setelah memulai karena mereka kurang mempunyai pengetahuan mengenai
bisnis pada umumnya. Dua belas hambatan umum dalam kewirausahaan berikut ini menurut Vesper.
1. Kurang konsep yang layak untuk
berhasil.
2. Kurang
mengenal pasar
3. Kurang
keterampilan teknis
4. Kurang
modal awal
5. Kurang
memahami seluk beluk bisnis
6. Mudah
merasa puas,tidak bermotivasi
7. Keterampilan
sosial
8 .Pekerjaan
“Terkunci”, “Borgol Emas”
9. Tekanan
waktu,gangguan
10. Hambatan
legal,peraturan,birokrasi
11. Proteksionisme,monopoli
12. Larangan
paten
E. MEMPERBAIKI ORGANISASI
Setelah sebuah organisasi didirikan
dan melewati proses kewirausahaan, kegembiraan dan tantangan manajemen mulai
berat. Semakin banyak manajer sekarang ini yang memikirkan apa yang terjadi
kalau anggota organisasi telah jatuh dalam rutinitas hubungan dengan anggota
yang lain, disamping hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan organisasi luar yang
lain.
Sebuah
organisasi yang menganut konsep “pengalaman organisasi” yang diajukan oleh Senge dan Quin adalah Tandem Computer. Tandem
menggunakan teknik yang dinamakan pengalaman “simpul ganda” (double loop). Pengalaman
simpul ganda adalah pengalaman yang mengoreksi kesalahan dengan kembali
kebelakang untuk meninjau nilai-nilai yang mendasari dan kebijaksanaan
organisasi dalam proses pembuatan keputusan. Sedangkan Simpul Tunggal (Single
loop), yang akan mengoreksi kesalahan dengan mengubah tingkah laku
rutin. Misalnya, manajemen menganalisis sebuah masalah pekerjaan dan mengarahkan
pekerja untuk menggunakan pemecahan oleh manajemen. Pengalaman simpul ganda
mungkin mengakui bahwa pekerja lebih langsung terlibat pekerjaan yang sebenarnya dan mempunyai
penyelesaian yang lebih baik daripada manajemen. Tipe pengalaman ini dapat
mendorong kerja kelompok yang lebih banyak dan organisasi yang lebih efektif.
Intrapreneurship
Intrapreneurship
adalah kemampuan seseorang membuat organisasi adaptif dan memajukan iklim
organisasi yang mendukung pengalaman kreatif.Intrapreneurship jelas berkaitan
dengan kewirausahaan (entrepreneurship), adalah
kebiasaan memulai dan mengembangkan bisnis baru didalam struktur organisasi yang
sudah ada. Intrapreneurship memerlukan perhatian khusus dari manajer, karena
berdasarkan desain kegiatan ini memotong dasar aktivitas organisasi yang sudah
diterapkan. Berikut hal-hal penting yang mendukung intrapreneurship:
1. Tujuan
eksplisit untuk proses intarpreneurial.
2. Sistem
pertukaran informasi antara manajer dan intrapreneur.
3. Penekanan
pada tanggung jawab dan kewajiban individual.
4. Penghargaan
untuk usaha kreatif.
F. REKAYASA ULANG PERUSAHAAN
Pendekatan
mutakhir yang paling banyak
dipublikasikan untuk memperbaiki organisasi adalah kebiasaan “rekayasa ulang
perusahaan” (Reengineering the corporation) seperti yang oleh Michael Hammer dan James Campyuntukjudul
buku mereka. Menurut Hammer rekayasa
ulang berarti memikirkan ulang
secara radikal dan mendesain ulang proses yang kita gunakan untuk menciptakan
nilai (bagi pelanggan) dan melaksanakan pekerjaan.
Rekayasa ulang berarti organisasi beralih pola hubungan,
bukan wujud yang tertentu seperti mesin dan bangunan.Tom Peters, salah seorang pengarang buku In Search of Exellence, telah mempelajari puluhan kasus yang
anggota organisasinya “diberiwewenang” untuk menciptakan ide, produk,
serta hubungan baru. Pemberian wewenang itu,
yang disebutnya manajemen pembebasan,
berasal dari organisasi fleksibel, dan lebih penting, sikap manajemen yang bias terhada pusaha kreatif manusia.
Di ringkas dari Buku Pengantar Manajemen Jilid 1 James A.F. Stonner dkk Edisi Bahasa Indonesia Bab 6 Mendirikan dan Memperbaharui Organisasi hal. 155-171
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jadilah pembaca yang baik dan budiman, diharap jika mengcopas isi dari blog ini cantumkan alamat blognya.
Silakan berkomentar dengan santun, dengan senang hati saya akan membalasnya ^_^