Senin, 06 April 2015

MENDIRIKAN DAN MEMPERBAHARUI ORGANISASI





A.  BISNIS KECIL
          Bisnis kecil diartikan sebagai bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh orang setempat, sering kali dengan beberapa orang pegawai disuatu tempat. Menurut definisi pemerintah A.S., bisnis kecil adalah bisnis yang mempunyai pegawai kurang dari 500 orang. Bisnis kecil mudah terabaikan kalau kita berpikir mengenai dunia organisasi dan manajemen. Kita tidak sendirian kalau nama-nama organisasi besar sperti IBM, Exxon, dan MTV yang menunjukkan bisnis kecil dengan pertumbuhan paling cepat di Amerika Serikat. Bisnis kecil adalah awal dari semuanya.
          Menurut analisis Dun dan Bradstreet mengenai dua juta bisnis yang didirikan pada tahun 1991, 20% dijalankan oleh Satu atau dua orang, kenaikan signifikan dari pola di masa lalu. Seperti yang diamati Bruce Kirchhoff, mantan ahli ekonomi terkemuka dari small business administration : “Pergeseran besar-besaran ke arah bekerja sendiri sedang terjadi.”  Sebagian dari pertumbuhan ini didorong oleh orang yang memperhatikan perampingan organisasi besar.

B.  ARTI KEWIRAUSAHAAN
          Kebiasaan menggunakan ide dan menciptakan organisasi untuk mengembangkan ide tadi dikenal dengan kewirausahaan. Fungsi yang spesifik untuk wirausahawan adalah kemamapuan mengambil faktor-faktor produksi- lahan, tenaga, tenaga kerja, dan modal dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.

Kewirausahaan versus manajemen
          Kewirausahaan berbeda dari manajemen. Paul H. Wilken menjelaskan bahwa kewirausahaan mencakup upaya mengawali perubahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup koordinasi proses produksi yang sudah berjalan. Yang menyatakan : “Kewirausahaan adalah fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawlai perubahan yang lain.”



C.  PERLUNYA KEWIRAUSAHAAN
          Mengapa perlunya kewirausahaan? Karena dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat. Banyak perusahaan baru bermunculan yang berawal dari bisnis kecil dan berkembang pesat. Selain itu, fungsi wirausahawan mengorganisasikan sumber daya produktif baru untuk memperluas pasokan.

Manfaat kewirausahaaan
          Kewirausahaan mempunyai paling sedikit 4 manfaat sosial. Kewirausahaan memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktifitas, menciptakan teknologi, produk, dan jasa baru serta mengubah dan meremajkan persaingan pasar.

D.  WIRAUSAHAWAN
          Karena wirausahawan mempunyaipotensi untuk memberikan kontribusi yang banyak kepada masyarakat, para peneliti mencoba menganalisis kepribadian, keterampilan, dan sikap mereka, di samping kondisi yang memperkuat perkembangan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor psikologi dan sosiologi merupakan karakteristik dari wirausahawan.

1.  Faktor-faktor psikologi  wirausahawan
Menurut Thomas Begley dan David P.Boyd, ada lima dimensiyang membedakan, yaitu :
1.     Kebutuhan untuk berprestasi. Wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk berprestasi, dalam konsep McClelland, yang tinggi.
2.    Letak kendali. Ini adalah ide bahwa individu mengendalikan hidup mereka sendiri bukan keberuntungan atau nasib. Wiausahawan dan manajer suka berpikir mereka menarik tali mereka sendiri.
3.    Toleransi terhadap risiko. Wirausahawan yang bersedia mengambil resiko yang sedang tampaknya memperoleh hasil yang lebih besar dalam aset dari pada wrausahawan yang tidak mau mengambil resiko atau mengambil resiko besar.
4.    Toleransi terhadp keragu-raguan. Sampai batas tertentu, setiap manajer memerlukan ini, karena banyak keputusan harus dibuat dengan informasi yang tidak lengkap atau jelas. Tapi wiraushawan lebih banyak menghadapi keragu-raguan, karena mereka melakukan sesuatu untuk pertama kalinya, belum pernah ada orang lain yang melakukannya, dan karena mereka mempertaruhkan mata pencahariannya.
5.    Tingkah laku tipe A. Ini mengacu pada dorongan untuk melakukan lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikt dan bila perlu walaupun ditentang orang lain. Pendiri dan manajer bisnis kecil yang mempunyai tingkah laku tipe A cenderung lbih banyak dari pada eksekutif yang lain.

          Wirausahawan memerlukan rasa percaya diri, daya dorong, optimisme, dan semangat untuk meluncurkan dan mengoperasikan bisnis, tanpa kepastian gaji yang tetap. Kadang-kadang, wirausahawan memutuskan untuk meluncurkan usaha baru karena mereka tidak dapat mengingkari impian mereka, visi mereka dan mereka bersedia mengambil resiko keamanan untuk memperoleh keuntungan finansial. Dalam kasus lain, mereka dipaksa oleh keadaan di luar kendali, seperti pengurangan jumlah karyawan, atau frustasi oleh keterbatasan kesempatan untuk maju, atau di dorong oleh kebutuhan untuk mengkoordinasikan sasaran pribadi dan profesional. Menghadapi keadaan ini, banyak orang yang menemukan dorongan dan rasa percaya diri untuk mengendalikan sendiri nasib profesional mereka.

2.  Faktor-faktor Sosiologi wirausahaan


3.  Hambatan Terhadap Kewirausahaan
Mengapa wirausahawan gagal? Alasan paling umum menurut Karl Vesper, adalah “kekurangan konsep yang layak.” Masalah umum yang lain adalah kurangnya pengetahuan pasar, kurang menarik orang dengan informasi terbaik. Sejumlah wirausahawan gagal setelah memulai karena mereka kurang mempunyai pengetahuan mengenai bisnis pada umumnya. Dua belas hambatan umum dalam kewirausahaan berikut ini menurut Vesper.
1. Kurang konsep yang layak untuk berhasil.
2. Kurang mengenal pasar
3. Kurang keterampilan teknis
4. Kurang modal awal
5. Kurang memahami seluk beluk bisnis
6. Mudah merasa puas,tidak bermotivasi
7. Keterampilan sosial
8 .Pekerjaan “Terkunci”, “Borgol Emas”
9. Tekanan waktu,gangguan
10. Hambatan legal,peraturan,birokrasi
11. Proteksionisme,monopoli
12. Larangan paten

E. MEMPERBAIKI ORGANISASI
          Setelah sebuah organisasi didirikan dan melewati proses kewirausahaan, kegembiraan dan tantangan manajemen mulai berat. Semakin banyak manajer sekarang ini yang memikirkan apa yang terjadi kalau anggota organisasi telah jatuh dalam rutinitas hubungan dengan anggota yang lain, disamping hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan organisasi luar yang lain.
          Sebuah organisasi yang menganut konsep “pengalaman organisasi” yang diajukan oleh Senge dan Quin adalah Tandem Computer. Tandem menggunakan teknik yang dinamakan pengalaman “simpul ganda” (double loop). Pengalaman simpul ganda adalah pengalaman yang mengoreksi kesalahan dengan kembali kebelakang untuk meninjau nilai-nilai yang mendasari dan kebijaksanaan organisasi dalam proses pembuatan keputusan. Sedangkan Simpul Tunggal (Single loop), yang akan mengoreksi kesalahan dengan mengubah tingkah laku rutin. Misalnya, manajemen menganalisis sebuah masalah pekerjaan dan mengarahkan pekerja untuk menggunakan pemecahan oleh manajemen. Pengalaman simpul ganda mungkin mengakui bahwa pekerja lebih langsung terlibat  pekerjaan yang sebenarnya dan mempunyai penyelesaian yang lebih baik daripada manajemen. Tipe pengalaman ini dapat mendorong kerja kelompok yang lebih banyak dan organisasi yang lebih efektif.

Intrapreneurship
          Intrapreneurship adalah kemampuan seseorang membuat organisasi adaptif dan memajukan iklim organisasi yang mendukung pengalaman kreatif.Intrapreneurship jelas berkaitan dengan kewirausahaan (entrepreneurship), adalah kebiasaan memulai dan mengembangkan bisnis baru didalam struktur organisasi yang sudah ada. Intrapreneurship memerlukan perhatian khusus dari manajer, karena berdasarkan desain kegiatan ini memotong dasar aktivitas organisasi yang sudah diterapkan. Berikut hal-hal penting yang mendukung intrapreneurship:
1. Tujuan eksplisit untuk proses intarpreneurial.
2. Sistem pertukaran informasi antara manajer dan intrapreneur.
3. Penekanan pada tanggung jawab dan kewajiban individual.
4. Penghargaan untuk usaha kreatif.

F.  REKAYASA ULANG PERUSAHAAN
Pendekatan mutakhir yang paling banyak dipublikasikan untuk memperbaiki organisasi adalah kebiasaan “rekayasa ulang perusahaan” (Reengineering the corporation) seperti yang oleh Michael Hammer dan James Campyuntukjudul buku mereka. Menurut Hammer rekayasa ulang berarti memikirkan ulang secara radikal dan mendesain ulang proses yang kita gunakan untuk menciptakan nilai (bagi pelanggan) dan melaksanakan pekerjaan.
Rekayasa ulang berarti organisasi beralih pola hubungan, bukan wujud yang tertentu seperti mesin dan bangunan.Tom Peters, salah seorang pengarang buku In Search of Exellence, telah mempelajari puluhan kasus yang anggota organisasinya “diberiwewenang” untuk menciptakan ide, produk, serta hubungan baru. Pemberian wewenang itu, yang disebutnya manajemen pembebasan, berasal dari organisasi fleksibel, dan lebih penting, sikap manajemen  yang bias terhada pusaha kreatif manusia.
Di ringkas dari Buku Pengantar Manajemen Jilid 1 James A.F. Stonner dkk Edisi Bahasa Indonesia Bab 6 Mendirikan dan Memperbaharui Organisasi hal. 155-171




>

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Jadilah pembaca yang baik dan budiman, diharap jika mengcopas isi dari blog ini cantumkan alamat blognya.
Silakan berkomentar dengan santun, dengan senang hati saya akan membalasnya ^_^